Teks Ulasan
Jenis-jenis teks ulasan:
1) Teks Ulasan Informatif
Teks ulasan informatif
berisi gambaran singkat padat, dan umum dari suatu karya. Teks ulasan ini tidak
menyampaikan keseluruhan isi suatu karya, melainkan hanya memaparkan
bagian-bagian penting saja dan menekankan pada keunggulan dan kelemahan dari
karya yang diulas.
2) Teks Ulasan Deskriptif
Teks ulasan deskriptif
membahas secara detail pada tiap bagian suatu karya. Teks ulasan ini umumnya
dilakukan pada karya fiksi guna mendapatkan gambaran jelas tentang manfaat,
pentingnya informasi, dan kekuatan argumentatif yang dituangkan penulis ke
dalam suatu karya.
3) Teks Ulasan Kritis
Teks ulasan kritis berbentuk
ulasan terperinci terhadap suatu karya dengan mengacu pada metode dan ilmu
pengetahuan tertentu. Teks ulasan ini dibuat dengan benar-benar objektif dan
kritis, bukan berupa pandangan pribadi pembuat ulasan.
Struktur teks ulasan:
1) Identitas karya
Identitas karya mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal
halaman, dan ukuran buku.
2) Orientasi
Orientasi berupa gambaran umum karya yang akan diulas. Gambaran umum
karya atau benda tersebut dapat berupa nama, kegunaan, dan sebagainya.
3) Sinopsis
Ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel.
4) Analisis
Paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan,
dan alur.
5) Evaluasi
Paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya.
1) Kata sifat sikap
Kata sifat sikap adalah kata
yang berfungsi untuk mendeskripsikan pelaku dalam hal penampilan fisik atau kepribadiannya.
Contoh: lembut, nakal, bahagia, dan cerdas.
2) Kata benda dan kata kerja
Kata benda adalah kata yang
mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Kata benda
memiliki ciri, yaitu tidak dapat diberi kata “tidak”. Contoh: meja, kambing,
dan dokter.
Kata kerja adalah kata yang
mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat. Kata
kerja memiliki ciri yaitu tidak dapat diberi kata “sangat” dan “agak”. Contoh:
bermimpi, menyapu, dan menulis.
3) Kalimat kompleks
a) Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas beberapa
kalimat yang setara kedudukannya. Kata penghubung pada kalimat majemuk setara
dapat berupa dan, atau, sedangkan, bahkan, lalu, dan kemudian.
b) Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang terdiri atas
beberapa kalimat yang tidak setara kedudukannya. Pada kalimat majemuk
bertingkat ada induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat adalah bagian
kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat yang
berpotensi menjadi kalimat. Sementara itu, anak kalimat adalah bagian dari
kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kaliimat lengkap. Kata
penghubung pada kalimat majemuk bertingkat dapat berupa jika, kalau, agar,
sebab, karena, sehingga, dengan, bahwa, padahal, dan biarpun.
4) Konjungsi
a) Konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu.
b) Konjungsi temporal, seperti sejak, semenjak, kemudian, akhirnya.
c) Konjungsi penyebab, seperti karena, sebab.
1) Pengenalan terhadap karya yang akan diulas, mulai dari tema, deskripsi
isi karya, orang yang berperan, siapa pengarang, latar belakang pendidikan,
reputasi, prestasi, karya yang telah dihasilkan, hingga mengapa ia membuat
karya itu.
2) Membaca secara komprehensif, cermat, dan teliti apabila karya yang diulas
berupa buku dan menonton secara menyeluruh apabila karya yang diulas dalam
bentuk tayangan, seperti film.
3) Menandai bagian-bagian penting yang diperhatikan secara khusus dan
menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
4) Membuat sinopsis atau inti sari dari karya yang akan diulas.
5) Menentukan sikap dan menilai hal-hal sebagai berikut.
a) Organisasi atau kerangka penulisan, yakni hubungan antara bagian yang
satu dan bagian yang lain, sistematikanya, dan dinamikanya.
b) Isi pernyataan, yakni bobot ide, analisis, penyajian data, dan
kreativitas pemikirannya, bahasa dan ejaan yang disempurnakan, kalimat dan
penggunaan kata, terutama untuk buku ilmiah.
c) Aspek teknis, yakni tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan
pencetakannya (banyak kesalahan atau tidak).
6) Menuliskan pendapat tentang karya yang diulas tersebut, baik dari segi
kelebihan maupun kelemahan.
0 komentar:
Posting Komentar